Musik Populer/ Pop
Musik populer atau Musik
pop adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas oleh pendengarnya
dan kebanyak bersifat komersial.
Musik populer pertama kali berkembang di
Amerika Serikat pada tahun 1920 di mana rekaman pertama kali dibuat berdasarkan
penemuan Thomas Edison, dibedakan dengan Musik
Klasik, Musik Jazz, Musik Tradisional, Musik Blues, kemudian juga berkembang ke
negara-negara lain sedunia.
Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun
590
Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi
Gregorian tahun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis,
namun notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat
lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut sebelum tahun 590 musik
mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.
Notasi
Gregorian Tahun 590
Notasi musik lahir pada tahun 590 yang
disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana
sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa
hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi
Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum
ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu
masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.Notasi gregorian biasanya digunakan
sebagai notasi untuk memainkan lagu gereja
Musik
Organum 1150-1400
Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang
sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau
anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi
susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah
(laki-laki).dan beberapa teknik suara lainya.
Musik
Diafoni 1400-1600
Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi
atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart
lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik
yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).
Basso
Ostinato Tahun 1600
Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600
menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau
gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke
bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain.
Musik
Polifoni Era Barok 1600-1750
Ternyata suara yang mengikuti sama dengan
melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar,
maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovani Perluigi da
Palestrina (1515-1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori
mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik
(punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah
lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).
Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah
satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema
disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600-1750) menyusun
dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean
Remeau dari Pernacis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya
polifoni adalah Papa Yakob.
Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun
Terikat atau Strict Counterpoint, namun kemudian menadapat kebebasan
berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.
Musik
Homofoni Era Klasik 1750-1825
Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825)
ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya
berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik
Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.
Musik
Klasik Era Romantik 1820-1910
Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun
dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), namun ada
kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah
yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum.
Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.
Musik
Klasik Modern 1910-sekarang
Musik Modern dengan Musik Atonal dan
Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional,
karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi
dalam mendengar.
Sejarah Musik Pop sejak 1920
Musik
Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890
Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik
Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa.
Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920.
Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun
ada juga yang berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan
piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin
(1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
Musik
Blues di Amerika Serikat sejak 1895
Musik Blues juga lahir dari etnis
Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar
tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para
budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat
mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih
(blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak
yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa
iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai
iringan.
Belakangan musik blues ini memengaruhi
perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi
musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul
cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja
perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di
mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.
Para pemusik blues dan pencipta blues,
rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah
bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan
masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.
Musik
Pop di Amerika Serikat mulai 1920
Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka
musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini
terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali
dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
Musik
Amerika Latin lahir sejak 1857
Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu
dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera
Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels
Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin
dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom
dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango
yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif.
Setelah itu tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang
digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama
yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
Musik
Country sejak 1920
Musik Country sering diidentitaskan dengan
musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola
country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane"
oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada
tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk
country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian
guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters
merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll.
Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua
film Hallywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.
Aliran-aliran dalam musik populer
§ Hip-hop
§ R&B
§ Teen pop
§ Balada
§ Emo
§ Dance
§ Disko
§ Pop
§ Soul
§ Rock
§ Reggae
§ New age
§ Dangdut
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Asal istilah
Pengaruh dan perkembangan
Qasidah masuk ke Nusantara tahun 635 - 1600
Gambus dan migrasi orang Arab mulai tahun 1870
Musik Melayu Deli tahun 1940
Irama Amerika Latin tahun 1950
Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968
Interaksi dengan musik lain
Bangunan lagu
Dangdut dalam budaya
kontemporer
Tokoh-tokoh
Latar Belakang Etnis dan Budaya
Melayu
Asal Awal Musik Melayu dari
Qasidah dan Gurindam
Tiga Jenis Masa Perkembangan
Empat Rentak Menurut Ahli Musik
Lokal
Musik Jazz
Definisi
Telah lama ada perdebatan di komunitas jazz atas definisi dan batas-batas "jazz". Meskipun perubahan atau transformasi jazz oleh pengaruh baru awalnya sering dikritik sebagai kehinaan "," Andrew berpendapat Gilbert jazz yang memiliki kemampuan "untuk menyerap dan mengubah pengaruh" dari gaya musik yang beragam. Sementara beberapa penggemar jenis tertentu jazz berpendapat untuk definisi sempit yang mengecualikan berbagai jenis musik juga dikenal sebagai "jazz", musisi jazz sendiri sering enggan untuk mendefinisikan musik mereka bermain. Duke Ellington menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini semua musik." Beberapa kritikus bahkan menyatakan bahwa musik Ellington bukanlah jazz karena diatur dan mengatur. Pada teman sisi lain Ellington dua puluh solo Earl Hines's "transformatif versi "komposisi Ellington (pada Earl Hines Dimainkan Duke Ellington dicatat pada tahun 1970) yang dijelaskan oleh Ben Ratliff, New York Times kritikus jazz, seperti" sebagai contoh yang baik dari proses jazz sebagai sesuatu di luar sana ".
Asal kata "Jazz"
Aliran-aliran dalam jazz
Alat musik yang digunakan
Pemusik jazz terkenal
Indonesia
Musik Dangdut
Dangdut merupakan
salah satu dari genre seni musik yang berkembang di Indonesia. Bentuk musik ini berakar awal dasar dari Qasidah yang
terbawa oleh Agama Islam yang masuk Nusantara tahun 635 - 1600 dan Gambus yang dibawa oleh migrasi orang Arab
tahun 1870 - sesudah 1888, kemudian menjelma sebagai Musik Gambus tahun 1930
oleh orang Arab-Indonesia bernama Syech Albar, selanjutnya menjelma sebagaiMusik Melayu Deli
pada tahun 1940 oleh Husein Bawafie, dan tahun 1950 pengaruh musik Amerika Latin serta
tahun 1958 dipengaruhi Musik Indiamelalui
film Bollywood oleh Ellya Khadam dengan
lagu Boneka India, dan terakhir lahir sebagai Dangdut tahun 1968 dengan tokoh
utama Rhoma Irama. Dalam evolusi menuju bentuk kontemporer sekarang
masuk pengaruh unsur-unsur musik India (terutama dari penggunaan tabla)
dan Arab(pada cengkok dan harmonisasi). Perubahan arus politik
Indonesia pada akhir tahun 1960-an membuka masuknya pengaruh musik barat yang
kuat dengan masuknya penggunaan gitar listrik dan juga bentuk pemasarannya.
Sejak tahun 1970-an dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuknya yang
kontemporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka terhadap pengaruh
bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung, gambus, rock, pop,
bahkan house music.
Asal istilah
Penyebutan
nama "dangdut" merupakan onomatope dari
suara permainan tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) musik India. Putu Wijayaawalnya menyebut dalam majalah Tempo edisi 27 Mei 1972 bahwa lagu Boneka dari India adalah campuran lagu Melayu, irama
padang pasir, dan "dang-ding-dut" India. Sebutan ini
selanjutnya diringkas menjadi "dangdut" saja, dan oleh majalah
tersebut digunakan untuk menyebut bentuk lagu Melayu yang terpengaruh oleh lagu
India.
Pengaruh dan perkembangan
Qasidah masuk ke Nusantara tahun 635 - 1600
Qasidah masuk
Nusantara sejak Agama Islam dibawa para saudagar Arab tahun 635, kemudian juga saudagar
Gujarat tahun 900 - 1200, saudagar Persia tahun 1300 - 1600. Nyanyian Qasidah
biasanya berlangsung di masjid, pesantren dahwah agama Islam.
Gambus dan migrasi orang Arab mulai tahun 1870
Gambus adalah salah satu alat musik Arab
seperti gitar, namun memounyai suara rendah. Diperkirakan alat musik gambus
masuk ke nusantara bersama migrasi Marga Arab Hadramaut(sekarang Yaman)
dan orang Mesir mulai tahun 1870 hingga setelah 1888, yaitu setelah Terusan Suez dibuka
tahun 1870, pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dibangun tahun 1877, danKoninklijke
Paketvaart Maatschappij berdiri
tahun 1888. Para musisi Arab sering mendendangkan Musik Arab dengan
iringan gambus.
Pada awal
abad XX penduduk Arab-Indonesia senang
mendengarkan lagu gambus, dan sekitar tahun 1930, Syech Albar (ayah
dari Ahmad Albar) mendirikan orkes gambus di Surabaya. Ia juga
membuat rekaman piringan hitam dengan Columbia tahun 1930-an, yang laku di
pasaran Malaysia dan Singapura.
Musik Melayu Deli tahun 1940
Musik Melayu
Deli lahir sekitar tahun 1940 di Sumatera Utara bersama Husein Bawafie dan Muhammad Mashabi, kemudian menjalar ke Batavia dengan
berdirinya Orkes Melayu.
Irama Amerika Latin tahun 1950
Pada tahun
1950, musik Amerika Latin masuk ke Indonesia oleh Xavier Cugat dan Edmundo Ros serta Perez Prado, termasuk Trio Los Panchos atau Los Paraguayos.[rujukan?] Irama latin ini kemudian lekat dengan
orang Indonesia. Kemudian berbagai lagu Minang juga muncul bersama Orkes Minang
Gumarang, Orkes Minang Kumbang Tjari, dan Zainal Combo.
Dangdut
kontemporer telah berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih
dapat merasakan sentuhannya. Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang
orkes-orkes Melayu di Jakarta yang
memainkan lagu-lagu Melayu Deli dari Sumatera (sekitar Medan).
Dari musik Melayu Deli tahun 1940 ke Dangdut tahun 1968
Gendang atau tabla, salah satu alat musik utama dangdut.
Orkes Melayu
(biasa disingkat OM, sebutan yang masih sering dipakai untuk suatu grup musik
dangdut) yang asli menggunakan alat musik sepertigitar akustik, akordeon, rebana, gambus,
dan suling,
bahkan gong.
Musik Melayu Deli awalnya tahun 1940-an lahir di daerah Deli Medan, kemudian
musik melayu deli ini juga berkembang di daerah lain, termasuk Jakarta. Pada
masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam musik Melayu.
Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik anti-Barat dari Presiden Sukarno menjadi
pupuk bagi grup-grup ini. Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaya), Said Effendi (dengan
lagu Seroja), Ellya (dengan gaya panggung seperti penari
India, sang pencipta Boneka
dari India), Husein Bawafie (salah
seorang penulis lagu Ratapan
Anak Tiri), Munif Bahaswan (pencipta Beban Asmara), serta M. Mashabi (pencipta
skor film "Ratapan Anak Tiri" yang sangat populer pada tahun
1970-an). Gaya bermusik masa ini masih terus bertahan hingga 1970-an, walaupun
pada saat itu juga terjadi perubahan besar di kancah musik Melayu yang dimotori
oleh Soneta Group pimpinan Rhoma Irama. Beberapa nama dari masa 1970-an yang dapat
disebut adalah Mansyur S., Ida Laila, A. Rafiq, serta Muchsin Alatas.
Populernya musik Melayu dapat dilihat dari keluarnya beberapa album pop Melayu
oleh kelompok musik pop Koes Plus di
masa jayanya.
Dangdut
modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan dengan politik
Indonesia yang ramah terhadap budaya Barat, memasukkan alat-alat musik modern
Barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, trompet, saksofon, obo,
dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan kreativitas
pemusik-pemusiknya. Mandolin juga
masuk sebagai unsur penting. Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar)
sangat kental terasa pada musik dangdut. Tahun 1970-an menjadi ajang
'pertempuran' bagi musik dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia,
hingga pernah diadakan konser 'duel' antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa ini musik Melayu telah berubah,
termasuk dalam pola bisnis bermusiknya. Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi
"dangdut humor" yang dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP). Orkes ini, yang berangkat dari
gaya musik melayu deli, membantu diseminasi dangdut di kalangan mahasiswa.
Subgenre ini diteruskan, misalnya, oleh OM Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an,
oleh Orkes Pemuda Harapan
Bangsa (PHB).
Interaksi dengan musik lain
Dangdut
sangat elastis dalam menghadapi dan memengaruhi bentuk musik yang lain.
Lagu-lagu barat populer pada tahun 1960-an dan 1970-an banyak yang
didangdutkan. Genre musik gambus dan kasidah perlahan-lahan hanyut dalam arus
cara bermusik dangdut. Hal yang sama terjadi pada musik tarling dari Cirebon sehingga
yang masih eksis pada saat ini adalah bentuk campurannya: tarlingdut. Musik
rock, pop, disko, house bersenyawa dengan baik dalam musik
dangdut. Aliran campuran antara musik dangdut & rock secara tidak resmi
dinamakan Rockdut.
Demikian pula yang terjadi dengan musik-musik daerah seperti jaipongan, degung, tarling, keroncong, langgam Jawa (dikenal
sebagai suatu bentuk musik campur sari yang dinamakan congdut, dengan tokohnya Didi Kempot), atau zapin.
Mudahnya dangdut menerima unsur 'asing' menjadikannya rentan terhadap
bentuk-bentuk pembajakan, seperti yang banyak terjadi terhadap lagu-lagu dari
film ala Bollywood dan
lagu-lagu latin. Kopi Dangdut, misalnya, adalah
"bajakan" lagu yang populer dari Venezuela.
Bangunan lagu
Lagu-lagu
dangdut dapat menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, meskipun
demikian bangunan sebagian besar lagu dangdut sangat konservatif. Sebagian
besar lagu dangdut tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu
dangdut dengan birama 3/4, kecuali pada beberapa lagu masa 1960-an seperti Burung Nuri dan Seroja.
Bentuk
bangunan lagu dangdut secara umum adalah: A - A - B - A, namun dalam aplikasi
kebanyakan memiliki urutan menjadi seperti ini [7] :
“
|
Intro - Eksposisi I - A - A - Eksposisi II - B - A - Eksposisi II - B - A - (coda)
|
”
|
Bentuk
bangunan lagu dangdut
|
|
Urutan bangunan lagu
|
Keterangan
|
Intro
|
Dapat
merupakan pembuka pendek sepanjang 2 - 4 birama berupa permainan instrumental
atau rangkaian akord pembuka, bisa juga sebagai vokal resitatif (setengah
deklamasi) yang mengungkapkan isi lagu dengan iringan akord terurai (broken
chord) atau tanpa iringan, atau bisa juga berupa permainan seruling, kemudian
masuk ke Eksposisi I atau Vokal.
|
Eksposisi
Iatau Tampilan I
|
Adalah
sajian instrumental yang berlangsung sepanjang 4 - 8 birama, dengan instrumen
suling, organ, gitar, bahkan sitar atau mandolin secara bergantian. Eksposisi
adalah Tampilan kelompok band, berupa aransemen kebolehan band yang disajikan
secara khusus untuk memperlihatkan kebolehan. Tampilan I bisa dihilangkan
kalau dari Intro langsung masuk Vokal.
|
Verse A
|
Biasanya
berupa melodi dengan nada rendah dan datar sebagai ungkapan pertama isi lagu atau proposta.
|
Eksposisi
IIatau Tampilan II
|
Berupa
sajian yang kedua instrumental kebolehan band, dan Tampilan II harus ada
(tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan Verse B, juga
instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar dan mandolin.
|
Verse B
|
Biasanya
berupa melodi dengan nada tinggi dan berapi-api menjelaskan lebih lanjut isi
lagu, atau juga riposta terhadap Verse A. Lirik bagian kedua
biasanya berisi konsekuensi dari situasi yang digambarkan bagian pertama atau
tindakan yang diambil si penyanyi untuk menjawab situasi itu.
|
Eksposisi
IIatau Tampilan II
|
Diulang
lagi, berupa sajian yang ketiga instrumental kebolehan band, dan Tampilan II
harus ada (tidak boleh ditiadakan) dan sebagai penghubung Verse A dengan
Verse B, juga instrumental bergantian antara organ, suling, gitar, atau sitar
dan mandolin.
|
Verse B
|
Mengulang
dari Verse B sebelumnya, isinya sama persis dengan Verse B sebelumnya.
|
Verse A
|
Disajikan
sekali lagi untuk menutup lagu, sama persis dengan Verse A sebelumnya.
|
Coda (optional,
boleh dihilangkan)
|
Di akhir
lagu kadang-kadang terdapat koda sepanjang empat birama, namun juga bisa
ditiadakan langsung berhenti, atau diakhiri dengan fade away (jarang terjadi).
|
Lagu dangdut
umumnya juga miskin improvisasi, baik melodi maupun harmoni. Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat
mengandalkan ketukan tabla dan sinkop.
Dangdut dalam budaya
kontemporer
Penyanyi dangdut Yan Vellia di Pesta Kesenian Rakyat diPacitan.
Rhoma Irama
menjadikan dangdut sebagai alat berdakwahnya, yang terlihat dari lirik-lirik
lagu ciptaannya serta dari pernyataan yang dikeluarkannya sendiri. Hal ini
menjadi salah satu pemicu polemik di Indonesia pada tahun 2003, akibat
protesnya terhadap gaya panggung para penyanyi dangdut, antara lain Inul Daratista, yanggoyang ngebor-nya yang dicap
dekaden serta "merusak moral". Jauh sebelumnya, dangdut juga telah
mengundang perdebatan dan berakhir dengan pelarangan panggung dangdut dalam
perayaan Sekaten di Yogyakarta. Perdebatan muncul lagi-lagi akibat gaya panggung
penyanyi (wanita)-nya yang dinilai terlalu "terbuka" dan berselera rendah,
sehingga tidak sesuai dengan misi Sekaten sebagai suatu perayaan keagamaan.
Dangdut memang disepakati banyak kalangan sebagai musik yang membawa aspirasi
kalangan masyarakat kelas bawah dengan segala kesederhanaan dan kelugasannya.
Ciri khas ini tercermin dari lirik serta bangunan lagunya. Gaya pentas yang
sensasional tidak terlepas dari napas ini.
Panggung
kampanye partai politik juga tidak ketinggalan memanfaatkan kepopuleran dangdut
untuk menarik massa. Isu dangdut sebagai alat politik juga menyeruak ketika Basofi Sudirman, pada saat itu sebagai fungsionaris Golkar,
menyanyi lagu dangdut walaupun dangdut diasosiasikan dengan masyarakat bawah
yang miskin, bukan berarti dangdut hanya digemari kelas bawah. Di setiap acara
hiburan, dangdut dapat dipastikan turut serta meramaikan situasi. Panggung
dangdut dapat dengan mudah dijumpai di berbagai tempat. Tempat hiburan dan diskotek yang khusus memutar lagu-lagu dangdut
banyak dijumpai di kota-kota besar. Stasiun radio siaran yang menyatakan
dirinya sebagai "radio dangdut" juga mudah ditemui di berbagai kota.
Tokoh-tokoh
Penyanyi dangdut Inul Daratista
Berikut
adalah nama-nama beberapa tokoh penyanyi dan pencipta lagu dangdut populer yang
dibagi dalam tiga kelompok kronologis, sesuai dengan perkembangan musik
dangdut.
Setelah
1970-an
§ Akhsay
§ Alam
|
§ Kristina
§ Melinda
§ Shamila
|
Era
1970-an
§ A. Rafiq
§ Meggy Z
|
Pra-1970-an
§ Ellya
|
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Musik Melayu
Musik
Melayu adalah musik tradisional yang khas di Wilayah Pantai
Timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia, di mana didominasi permainan rebana,
petikan gambus, pukulan gong, dan alunan serunai. Gaya ini dapat dijumpai di
Riau, Palembang, Deli, Aceh, Singpura, hingga Malaysia.
Latar Belakang Etnis dan Budaya
Melayu
Dalam menganalisis Musik
Melayu, kita harus melihat kembali sejarah dan lain hal yang berkaitan dengan Melayu,
yaitu:
§
Suku Melayu,
§
Orang Melayu,
Asal Awal Musik Melayu dari
Qasidah dan Gurindam
Dengan melihat ke
belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang
berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab,
Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh
sebab itu, awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang
dinyanyikan, dan secara berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi
tarian.[1]
Pada waktu sejak dibuka Terusan Suez terjadi
arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga
setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan bermainMusik Arab. Pengaruh ini juga bercampur dengan musik
tradisional dengan syair Gurindam dan
alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai, dlsb.
Kemudian sekitar tahun
1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh
berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan
syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sebagai musik hiburan
nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu pesisir
timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia.
Dengan perkembangan
teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai diperkenalkan
pengeras suara, gitar elektri, bahkan perkembangan keyboard. Dan tak kalah
penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950.
Tiga Jenis Masa Perkembangan
Menutut waktu lahirnya
dan alat musik yang dipakai, maka ada 3 jenis Musik Melayu, yaitu:
§
Musik
Melayu Asli, hanya dengan
pukulan kendang atau rebana seperti Qasidah, diperkirakan tahun 635 - 1600
§
Musik
Melayu Tradisional, sudah
memakai alat musik gong, rebana, rebab, serunai, diperkirakan tahun 1800 - 1940
§
Musik
Melayu Modern, memakai
alat musik modern, di samping tradisional, seperti biola, guitar, akordeon, dan
terakhir dengan keyboard,
diperkirakan setelah tahun 1950
Tiga Jenis Rentak Musik Melayu
Menurut Fadlin, ada tiga
jenis rentak Musik Melayu, yaitu:
§
Pertama, rentak senandung, yaitu dengan
metrik 4/4, dalam satu siklus terdapat delapan ketukan, biasanya dengan irama
lambat dan lagu bersifat sedih. Contoh lagu adalah Kuala Deli, Laila Manja.
§
Kedua, rentak mak inang, yaitu dengan
metrik 2/4, tempo lagu sedang, biasanya lagu bertemakan kasih sayang atau
persahabatan. Contoh lagu adalah Mak
Inang Pulau Kampa, Mak
Inang Stanggi, Pautan Hati.
§
Ketiga, rentak lagu dua, yaitu dengan
metrik 6/8, sifatnya riang dan gembira, bersifat joget, tempo agak cepat,
sangat digemari orang Melayu. Contoh lagu Tanjung
Katung, Hitam Manis,Selayang
Pandang.
Empat Rentak Menurut Ahli Musik
Lokal
Menurut wawancara khusus
dengan Daryudi (Seorang ahli musik lokal di Medan) menyebutkan
rentak dibagi dalam:
§
Rentak Langgam, metrik 4/4 dengan
kecepatan Andante, contoh
lagu Makan Sirih, Kuala Deli, Patah Hati
§
Rentak Inang, metrik 4/4 dengan
kecepatan Moderato,
sejenis Rumba, contoh lagu Mak Inang Pulau Kampai, Mak Inang Lenggang, Mak Inang Selendang. Seperti
diketahui bahwa Inangdalam
kerajaan berarti Dayang-dayang
§
Rentak Joget, metrik 2/4, jadi cepat
seperti Allegro. Contoh
lagu Tanjung Katung, Selayang Pandang
§
Rentak Zapin, metrik 6/8, dengan
kecepatan Moderto, dan
istilah Zapin diambil dari bahasa Arab yang berarti derap kaki, disini petikan gambus sangat menonjol. Contoh lagu Zapin Sri Gading, Zapin Sayang Serawak
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Musik Jazz
Jazz (cara pengucapan: [Jes]) adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada
awal abad ke-20 dengan
akar-akar dari musik Afrika danEropa.
Definisi
Jazz bisa sangat sulit
untuk menentukan karena membentang dari waltz Ragtime untuk fusi era tahun
2000-an. Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk menentukan jazz dari sudut
pandang di luar jazz, seperti menggunakan sejarah musik Eropa atau musik
Afrika, kritikus jazz Joachim Berendt berpendapat bahwa semua upaya tersebut
tidak memuaskan. Salah satu cara untuk berkeliling masalah definisi adalah
untuk mendefinisikan jazz "istilah" lebih luas. Berendt
mendefinisikan jazz sebagai bentuk "seni musik yang berasal dari Amerika
Serikat melalui konfrontasi orang kulit hitam dengan musik Eropa", ia
berpendapat bahwa jazz berbeda dari musik Eropa dalam jazz yang memiliki
hubungan "khusus untuk waktu, yang didefinisikan sebagai 'ayunan' ","
sebuah spontanitas dan vitalitas produksi musik di mana improvisasi memainkan
peran ", dan" kemerduan dan cara ungkapan yang cermin individualitas
dari musisi jazz melakukan ".
Travis Jackson juga
mengusulkan definisi yang lebih luas dari jazz yang mampu mencakup seluruh era
yang berbeda secara radikal: ia menyatakan itu adalah musik yang mencakup
kualitas seperti "berayun", improvisasi, interaksi kelompok,
mengembangkan sebuah" suara individu, dan menjadi 'terbuka' untuk
kemungkinan musik yang berbeda Krin Gabbard mengklaim bahwa" jazz adalah
membangun "atau kategori yang, sementara buatan, masih berguna untuk
menunjuk" sejumlah musics dengan cukup umum harus dipahami sebagai bagian
dari sebuah tradisi yang koheren ".
Sementara jazz mungkin
sulit untuk menentukan, improvisasi jelas salah satu elemen kunci. Awal blues
pada umumnya terstruktur sekitar pola panggilan-dan-respon yang berulang, unsur
umum dalam tradisi lisan Afrika Amerika. Suatu bentuk musik rakyat yang
meningkat di bagian dari lagu kerja dan bidang hollers Hitam pedesaan, blues
awal juga sangat improvisasi. Fitur-fitur ini mendasar dengan sifat jazz.
dalam unsur-unsur musik
klasik Eropa interpretasi, ornamen dan pendampingan kadang-kadang kiri ke
kebijaksanaan yang berprestasi itu, tujuan utama adalah pemain memainkan
komposisi seperti yang tertulis.
Dalam jazz, Namun,
pemain ahli akan menafsirkan sebuah lagu dengan cara yang sangat individu,
tidak pernah memainkan komposisi yang sama persis dengan cara yang sama dua
kali. Tergantung mood pemain dan pengalaman pribadi, interaksi dengan sesama
musisi, atau bahkan anggota audiens, seorang musisi jazz / pemain dapat
mengubah melodi, harmoni atau waktu penandatanganan di akan. musik klasik Eropa
telah dikatakan media komposer. Jazz, namun, sering ditandai sebagai produk
kreativitas egaliter, interaksi dan kolaborasi, menempatkan nilai yang sama
pada kontribusi dari komposer dan pelaku, 'tangkas berat [ing] klaim
masing-masing komposer dan improvisasi' .
Di New Orleans dan
Dixieland jazz, performer bergantian bermain melodi, sementara yang lain
countermelodies improvisasi. Dengan era swing, big band datang untuk lebih
mengandalkan musik diatur: pengaturan entah tertulis atau dipelajari oleh
telinga dan hafal - banyak artis jazz awal tidak bisa membaca musik. solois
Individu akan berimprovisasi dalam pengaturan ini. Kemudian, di bebop fokus
bergeser ke arah kelompok-kelompok kecil dan pengaturan minimal; melodi
(dikenal sebagai kepala "") akan dinyatakan secara singkat pada awal
dan akhir bagian, tapi inti dari kinerja akan menjadi serangkaian improvisasi
dalam tengah. Kemudian gaya jazz seperti jazz modal meninggalkan gagasan ketat
kemajuan akord, yang memungkinkan individu musisi berimprovisasi bahkan lebih
bebas dalam konteks skala tertentu atau mode. avant-garde dan idiom jazz bebas
izin, bahkan memanggil, meninggalkan chords, sisik, dan meter berirama.
Telah lama ada perdebatan di komunitas jazz atas definisi dan batas-batas "jazz". Meskipun perubahan atau transformasi jazz oleh pengaruh baru awalnya sering dikritik sebagai kehinaan "," Andrew berpendapat Gilbert jazz yang memiliki kemampuan "untuk menyerap dan mengubah pengaruh" dari gaya musik yang beragam. Sementara beberapa penggemar jenis tertentu jazz berpendapat untuk definisi sempit yang mengecualikan berbagai jenis musik juga dikenal sebagai "jazz", musisi jazz sendiri sering enggan untuk mendefinisikan musik mereka bermain. Duke Ellington menyimpulkan dengan mengatakan, "Ini semua musik." Beberapa kritikus bahkan menyatakan bahwa musik Ellington bukanlah jazz karena diatur dan mengatur. Pada teman sisi lain Ellington dua puluh solo Earl Hines's "transformatif versi "komposisi Ellington (pada Earl Hines Dimainkan Duke Ellington dicatat pada tahun 1970) yang dijelaskan oleh Ben Ratliff, New York Times kritikus jazz, seperti" sebagai contoh yang baik dari proses jazz sebagai sesuatu di luar sana ".
Berorientasi komersial
atau populer yang dipengaruhi musik jazz bentuk memiliki keduanya lama
dikritik, setidaknya sejak munculnya Bop. penggemar jazz tradisional telah
diberhentikan Bop, tahun 1970-an jazz [era fusi dan banyak lain] sebagai
periode penurunan nilai komersial dari musik. Menurut Bruce Johnson, musik jazz
selalu memiliki ketegangan "antara jazz sebagai musik komersial dan bentuk
seni" catatan Gilbert itu. Sebagai gagasan tentang kanon jazz adalah
berkembang, "prestasi masa lalu" dapat menjadi "... istimewa
atas kreativitas istimewa ..." dan inovasi seniman saat Village Voice.
jazz kritikus Gary Giddins berpendapat bahwa sebagai penciptaan dan penyebaran
jazz semakin dilembagakan dan didominasi oleh perusahaan hiburan besar, jazz
adalah menghadapi "sebuah. .. masa depan berbahaya kehormatan dan
penerimaan tertarik "David Ake. memperingatkan bahwa penciptaan"
norma "dalam jazz dan pembentukan tradisi jazz" "mungkin
mengecualikan atau sampingan lainnya yang lebih baru, avant-garde bentuk jazz .
Kontroversi juga muncul lebih dari bentuk-bentuk baru jazz kontemporer dibuat
di luar Amerika Serikat dan berangkat secara signifikan dari gaya Amerika Di
satu pandangan mereka merupakan bagian penting dari pengembangan saat ini jazz
itu;. di lain mereka kadang-kadang dikritik sebagai penolakan terhadap tradisi
jazz penting.
Asal kata "Jazz"
Asal-usul dari jazz kata
adalah salah satu yang paling dicari asal-usul kata dalam bahasa Inggris
Amerika modern. Bunga intrinsik Kata's - American Dialect Society menamakannya
Kata Abad Duapuluh - telah menghasilkan penelitian yang cukup besar, dan
sejarahnya dengan baik didokumentasikan. Seperti dijelaskan lebih rinci di
bawah, jazz dimulai sebagai istilah slang Pantai Barat sekitar tahun 1912, yang
berarti yang bervariasi tetapi tidak mengacu pada musik atau seks. Jazz datang
berarti musik jazz di Chicago sekitar tahun 1915. Jazz dimainkan di New Orleans
sebelum waktu itu, tapi tidak disebut jazz.
Jazz kata membuat salah
satu penampilan yang paling awal di San Francisco bisbol menulis pada tahun
1913. "Jazz diperkenalkan ke San Francisco pada 1913 oleh William (Spike)
Slattery, olahraga Call editor, dan disebarkan oleh pemimpin-band bernama Seni
Hickman itu tercapai. Chicago dengan 1915 namun tidak mendengar di New York
sampai setahun kemudian. "Salah satu kegunaan yang dikenal pertama dari
kata jazz muncul di 3 Maret 1913, artikel bisbol di San Francisco Bulletin oleh
ET "Scoop" Gleeson .
Aliran-aliran dalam jazz
§
Bebop
§
Ragtime
§
Funk
§
Hard bop
§
Post bop
§
Nu jazz
§
jazz rap
§
Trip Hop
§
Jazzcore
§
M-Base
Alat musik yang digunakan
§
Gitar
§
Piano
§
Saksofon
§
Trompet
§
Trombone
§
Biola
§
Drum
Pemusik jazz terkenal
§
Louis Armstrong, (1901-1971)
§
Duke Ellington, (1899-1974)
§
Charlie Parker, (1920-1955)
§
Dizzy Gillespie, (1917-1993)
§
Miles Davis, (1926-1991)
§
John Coltrane (1926-1967)
§
Ornette Coleman,
(lahir 1930)
§
Dave Koz
§
Kenneth
Bruce Gorelick / Kenny G, (lahir 1956)
Indonesia
Rombongan jazz di jalan di Aceh (tahun 1950-1960)
§
Bara
§
Balawan
§
Tompi
§
Raisa
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Musik klasik
Musik klasik merupakan istilah
luas yang biasanya mengacu pada musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik kristiani, dan musik orkestra,
mencakup periode dari sekitar abad ke-9 hingga abad ke-21.
Musik
klasik Eropa dibedakan dari bentuk musik non-Eropa dan musik populer terutama
oleh sistem notasi musiknya, yang sudah digunakan sejak
sekitar abad ke-16. Notasi musik barat digunakan oleh komponis untuk
memberi petunjuk kepada pembawa musik mengenai tinggi nada,
kecepatan, metrum,
ritme individual, dan pembawaan tepat suatu karya musik. Hal ini membatasi
adanya praktik-praktik seperti improvisasi dan ornamentasi ad libitum yang
sering didengar pada musik non-Eropa (bandingkan dengan musik klasik India dan musik tradisional Jepang)
maupun musik popular.
Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi,
di Tiongkok dan Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat
pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian
hari berkembang menjadi musik Gereja.
Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat,
karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang
dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian
tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan
pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik
Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad
ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu
perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada
permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Musik menurut Aristoteles mempunyai
kemampuan mendamaikan hati yang gundah mempunyai terapi rekreatif dan
menumbuhkan jiwa patriotisme. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan
musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.
No comments:
Post a Comment